search....

Sabtu, 01 Agustus 2009

NEWS

Duh, Berbahasa Inggris demi SBI, Guru Sempat Stres

Rabu, 29 Juli 2009 | 11:52 WIB

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com — Mewujudkan sekolah berstandar internasional (SBI) tidaklah mudah. Banyak hal harus digenjot, salah satunya adalah semua guru harus selalu menggunakan Bahasa Inggris, setidaknya di sekolah.

Masalah tersebut, kata Kepala SMKN 1, Pangkal Pinang, Kun Listiani, membuat sejumlah guru sempat stres. “Kami harus belajar lagi menggunakan Bahasa Inggris dalam kegiatan sehari-hari. Kami dituntut siap,” kata Kun, Selasa (28/7) siang.

Kendati demikian, Kun optimistis guru-gurunya akan membuktikan bahwa mereka mampu meski harus belajar lagi. “Sekarang dua guru kami sedang belajar Bahasa Inggris di salah satu tempat kursus di Pangkal Pinang. Mereka bergiat mengejar kemampuan,” ujarnya.

Upaya lain yang dilakukan SMAN 1 adalah melakukan jemput bola, yaitu meminta bantuan Provinsi Babel dan Pemkot Pangkal Pinang agar guru dibiayai kursus Bahasa Inggris.

“Jujur saja, tuntutan menjadi SBI itu juga sempat membuat saya kaget dan stres karena harus memikirkan guru-guru supaya kualitas Bahasa Inggris-nya bagus. Padahal, untuk mengikutkan para guru dalam kursus Bahasa Inggris sulit. Makanya, kami minta bantuan pemkot dan pemprov,” tutur Kun. (Asmadi)

Sumber: Kompas.Com

OPINI:
-Mewujudkan sekolah berstandar internasional (SBI) tidaklah mudah. Banyak hal harus digenjot, salah satunya adalah semua guru harus selalu menggunakan Bahasa Inggris, setidaknya di sekolah
-Masalah tersebut, kata Kepala SMKN 1, Pangkal Pinang, Kun Listiani, membuat sejumlah guru sempat stres. “Kami harus belajar lagi menggunakan Bahasa Inggris dalam kegiatan sehari-hari. Kami dituntut siap,” kata Kun, Selasa (28/7) sianG
-Kendati demikian, Kun optimistis guru-gurunya akan membuktikan bahwa mereka mampu meski harus belajar lagi
-“Jujur saja, tuntutan menjadi SBI itu juga sempat membuat saya kaget dan stres karena harus memikirkan guru-guru supaya kualitas Bahasa Inggris-nya bagus. Padahal, untuk mengikutkan para guru dalam kursus Bahasa Inggris sulit. Makanya, kami minta bantuan pemkot dan pemprov,” tutur Kun.

FAKTA:
-“Sekarang dua guru kami sedang belajar Bahasa Inggris di salah satu tempat kursus di Pangkal Pinang. Mereka bergiat mengejar kemampuan,” ujarnya.
-Upaya lain yang dilakukan SMAN 1 adalah melakukan jemput bola, yaitu meminta bantuan Provinsi Babel dan Pemkot Pangkal Pinang agar guru dibiayai kursus Bahasa Inggris.

Tanggapan:menurut saya memang benar dalam mewujudkan sekolah menjadi SBI tidaklah mudah karena semua itu butuh proses yang sangat panjang, karena itu agar dapat terwujud dengan baik sekolah harus dapat menata kembali proses belajar mengajar dengan baik seperti apa yang di butuhkan dalam SBI tersebut.
tetapi dalam mewujudkannya sekolah juga membutuhkan bantuan dari pemkot dan pemprov. agar SBI dapat terwujud dengan baik.

0 komentar: